Senin, 05 November 2012

Saat Ku Telah Tiada

Aku bukanlah sesuatu yang kau bayangkan dalam mimpi indahmu. Aku juga bukanlah kesmpurnaan yang ada dalam batinku, aku hanya satu dan beginilah aku yang selalu menjadi pelindung di hari-harimu.
"hey jangan melamun terus !!!". kagetku mendengar suara seperti itu, suara dari temanku Rika, yang membuat sadar lamunku.
"siapa yang melamun ???" seruku dengan tertawa kecil
"idihhh, ndak ngaku segala lagi, ayo ngapain coba dari tadi termenung disitu, hahahah,,,, kesambet baru tau rasa" ejeknya dengan penuh keceriaan
"sudahlah lupakan saja,,,, ini semua gara-gara nunggu kamu juga tau !! ayo kita berangkat" ajakku dengan penuh dendam, hahahaha (agak mulai ngarang).
"let's Go pangeran" jawabnya

aku dan rika pun berangkat ke sekolah dengan menggunakan sepeda engkol kesayangan kami berdua, ku gayuh sepeda antikku di jalan sempit di tepi sawah dengan membawa tuan putri yang aku gonceng di belakangku. memang aku tinggal di perdesaan jadi setiap pagi kami harus mengengkol sepeda kami untuk pergi ke sekolah yang jaraknya dengan rumah kami ada sekitar 5 kiloan.
Sebelumnya perkenalkan namaku Reza, aku dan Rika adalah teman sedari kecil. Sekarang kami duduk di kelas 2 SMA, ya memang jiwa muda itu selalu berapi-api saking panasnya bisa di jadikan tempat atau bahkan lahan untuk membakar sate.
"Teng teng teng teng teng" suara plak bekas ban mobil yang di pukul oleh Pak tejo yang menandakan jam mulainya belajar. Pak tejo adalah seorang penjaga sekolah yang memang selalu setia untuk menjaga sekolah ini (namanya juga penjaga sekolah).
Sementara itu anak-anak pun berlari masuk ke kelas, dan di kelasku pun mulai penuh,,,,,, bangku yang sedari tadi kosong pun mulai terisi satu per satu bagaikan rerumputan yang terkikis oleh badai (ndak ade hubungannye o'on,,,,).
"Anak-anak hari ini kalian kedatangan teman baru, dia berasal dari kota dia pindah kesini karna ayahnya telah di tugaskan di kecamatan kita, jadi dia terpaksa harus sekolah di sekolah kita ini, Riko perkenalkan namamu??" seru Bu Ani
"baik bu,,,,,
selamat pagi semuanya, perkenalkan nama saya Riko Syahputra Alrizan, kalian dapat memanggil saya Riko.. karna saya masih baru disini jadi mohon bantuan dan kerja samanya" jelas riko
"weis, kerennya" ujar siswi di kelasku
'Reza di sebelah kamu kosongkan" tanya bu Ani
"kosong bu !!!" jawabku
"Riko silahkan kamu duduk di samping reza, Rezzaaa kamu tidak keberatankan ...??? " tanya bu ani
"tidak sih bu, asalkan Rikonya mau saja" candaku
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

*siang harinya saat pulang sekolah*
"hi rik, lama nunggunya" tanya ku dengan penuh kelembutan
"sudah lamaku menunggumu, tidak liat ini aku kelelahan menunggumu. lagian siapyang di samping kamu itu, kok aku ndak pernah melihatnya selama ini..??" tanya Rika dengan penasaran
"oh ini, kenalkan ini Riko, murid baru di kelasku" ujarku
"Riko" ujar riko sambil menyodorkan tangan kanannya
"Rika....." saut rika dengan menerima salam dari riko
sejenak pun mereka terdiam dan terbawa dalam suasana
"eits kok pada diam sih, itu tangan di lepasin dong" candaku yang memecahkan keheningan
"oh iya" kaget riko
"ya sudahlah za, ayo kita pulang!!" ajak rika
"ko, kami pulang dulu ya....
sampai ketemu lagi besok " ujarku
"ok ok, hati-hati di jalan ya" teriaknya
di dalam perjalanan pulang pun rika hanya terdiam dan senyum tidak jelas, ntah apa yang di khayalkan di dalam benaknya. sesampainya di rumahnya pun dia juga masih senyum-senyum,,,,,
"hey, masih waraskan" ejekku
"apa sih Za, ya. Masa cantik-cantik gini gila sih" belanya
"abisnya daritadi kamu senyum-senyum terus sih" candaku
"kamu tidak mengerti Za, kamu tidak bisa paham akan perasaan ini" jelasnya
"kamu jatuh cinta ya dengan riko" tanya ku dengan penuh kepasrahan
"maybe yes, maybe no,, sudah pulang sana bosan aku liat wajahmu itu, hahahaah" candanya kepadaku
"hem jadi ceritanya ngusir ni,yas sudahlah aku pulang dulu" ngambek ku
"ihhh, cowok kok ngambek" ejeknya kembali
aku pun hanya membalasnya dengan senyuman dan dengan segera aku pun mengayuh sepedaku menuju kerumah.....

*keesokan harinya*
"za, kamu pulang duluan aja ya, aku mau nemanin riko jalan-jalan keliling desa kita" katanya dengan lembut
"hah??" jawabku dengan bingung
"iya Za, aku dengan Rika ingin jalan dulu, nanti biar aku yang mengantarnya kerumah" sambung riko
"baiklah aku pulang duluan" jawabku dan langsung meninggalkan mereka

mengapa sih kau begitu mudahnya menyukai dia, mengapa sih aku yang sudah lama mengenalmu sulit untuk masuk dalam hatimu, mengapa dia yang baru kau kenal begitu mudah untuk kau cintai, pikirku dalam batin.
pikiranku pun mulai lari kemana-mana di sepanjang jalan semuanya mulai kacau hingga akhirnya aku pun dah tak sanggup untuk mengendlikan sepdaku dan sejenak semuanya pun mulai gelap dan aku pun tak bisa lihat apa-apa lagi

*di malam hari*
"yang ini rumahku, terima kasih ya mau menemaniku hari ini " Ujar rika
"iya, seharusnya aku kali yang harus ucapkan terima kasih kepadamu, oh iya rumah Reza dimana?"
"itu rumah yang ada ramai orangnya, tapi tunggu ada apa ya di rumahnya" jawab rika
tiba-tiba adik rika pun berlari dan menghampirinya
"kak bang eza kak, bang eza udah tiada kak??" tangis adik rika
"maksud kamu apa dik,?" tanya rika dengan kaget
"bang eza udah pergi kak, bang eza tadi siang jatuh ke jurang dan tidak ada yang menolongnya kak" jawabnya
sejenak pun Rika terdiam dan semua yang dilihatnya pun gelap dan dia pun pingsan tepat di pangkuan riko

"3 bulan kemudian"
rika dan riko pun sekarang semakin dekat, dan sekarang pun mereka pacaran,,,,,
bahkan mereka berdua menjadi pasangan yang romantis, kemana-mana selalu bersama..
dan pada suatu hari rika pun pergi berkunjung ke rumah Reza yang telah pergi untuk selamanya,,,,
"oh nak rika, ada apa ya. tumben udah lama ndak kesini" tanya ibu reza
memang dulu saat reza masih ada rika sering bermain ke rumah reza apalgi rumahnya hanya berjarak beberapa rumah....
"tiba-tiba aku kangen dengan reza bu" tangis rika
"sekarang reza sudah tenang di dunianya nak" ujar ibunya reza
"tanpa dia aku sekarang kesepian bu, tidak ada canda dan tawa yang menemaniku lagi" jawab rika
"oh iya, kemarin waktu ibu ngemasin kamar reza ibu nemuin buku ini, coba saja kamu baca kali saja rasa kangenmu itu bisa terobati" seru ibunya reza

*di sisi yang lain*
rika pun pulang ke rumahnya, sesaat di kamarnya dia pun mulai merasa kesepian dan kehilangan, reza yang selama ini menemaninya sekarang sudah tak ada, matanya pun mulai melirik sebuah buku yang ada di atas meja. buku yang di berikan oleh ibunya reza tadi siang, dia pun mulia penasaran akan buku itu, dan karna penasarannya pun dia mulai membaca dan membuka lembar demi lembar buku tersebut..
halaman pertama:
tertulis sebuah nama, yaitu Reza Alanzyah
2 agustus 2003 hari ini aku senang bisa membuatnya tersenyum
15 agustus 2003 selalu bisa bersamanya membuatku bahagia, ya tuhan aku ingin selalu bersamanya
20 agustus 2003 lagi-lagi bisa tertawa bersamanya itu bagaikan hidup di surga
24 agustus 2003 10 hari dari sekarang akan ku nyatakan perasaan ku kepadany
29 agustus 2003 5 hari lagi, semakin dekat dengan waktu semakin dekat dan yakin hati ini atas dirinya
31 agustus 2003 H-3, hati ini semakin kuat dan yakin bahwa dia memang tercipta untukku
2 agustus 2003 hari ini aku mendapatkan teman baru di kelas, dan keesokan harinya aku pasti bisa untuk memiliki rika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar