Sabtu, 16 Maret 2013

Biarlah

kau jauh dari aku, kau tetap menjauh dari aku
ya seperti inilah cinta, seperti lirik lagu nidji yang di atas
biarlah, ya biarlah itu judul lagunya
seakan terbang terbawa kan angin begitu juga rasa yang ada
tercipta dan terhapuskan oleh sebuah ego 

ego yang tertulis dengan pena hingga sulit terhapus oleh pengahpus karet
dan membuat diri ini pun bertanya-tanya
seberapa berhargakan cinta itu bagimu
dan seberapa besarkah cinta itu bagi diri ini
hingga aku menyadari hati tak selamanya merindu
api tak selamanya menyala
angin tak selamanya berhembus
apa lagi ya?
bingung ni, ada masukan mungkin?
oh iya, ada satu lagi
air tak selamnya membasahi
(kok bisa sih kak air ndak membasahi?)
kan airnya kita buang ke sungai kan ndak basah sungainya
ya seperti dugaan saya sebelumnya sudah mulai ndak jelas ini
hahahaha

memang kau yang takkan bisa memeluk diriku sterusnya
ehhhh........
malah ngelantur 
makin ndak jelas kan?
ya sudahlah anggap saja ini semua penuh dengan kejelasan 
walaupn tak terjawab semua tanda tanya di otak ini
ya sudahlah
biarkan saja
biarlah
biarlah mengalir apa adanya
biarlah
dan biarlah
pokonya biarlah
yang penting biarlaahhhhhhh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar