Mungkin kau tau apa yang terjadi diantara kita berdua selama ini, selama beberapa hari ini atau bahkan minggu-minggu belakangan ini yang tak ku ketahui jumlahnya. Atau ada dalam benak mu akan semua ini atau mungkin engkau yang menepikan semua rasa yang sejatinya sehingga kau pun mulai berpura-pura kuat untuk melaluinya. Mungkin bagimu ini semua mudah, menjalani hari dengan gaya acuhmu yang seperti itu. Tapi bagiku ini semua terasa berat bahkan aku yang lelaki pun menyerah menjalaninya. Namun, salahkah jika aku yang pria ini menjadi manusia yang perasa? semua yang ku lalui pun ku cerna dengan hati tak seperti khalayak pria pada umumnya.
Sejenak dalam candu aku mulai menerawang dalam kepedihan. Apakah ini adalah pilihan atau jebakan? kepedihan hati ini yang membuat ku buta akan cinta. Dan atas dasar apa aku harus bertahan dalam cintamu ini, cinta yang selalu mengacuhkan hati ini. Untuk mereka kau selalu bisa menghadiri senyum namun sebaliknya padaku, apa aku harus berhenti mencintaimu baru kau bisa mengerti diri ini. Sikapmu pun mulai membuatku lelah, namun di sisi lain sulit untuk aku melepasmu. Jika aku mampu, ingin ku berkhianat akan cinta ini. Tapi apa daya, cintaku selalu mengalahkan niatku tersebut. Begitu kuatkah cinta ini, namun tak kau adakah niat kau untuk mengubah semuanya.
Selama ini mungkin benar kata mereka, mereka yang selalu menganggap remeh hubungan ini. Namun, karna itu juga aku tak berdaya. Ketegasan ku pun selalu kalah akan bias wajah sendumu yang berisi kepahitan cinta yang membuatku kian tak berdaya. Yang aku lakukan saat ini pun hanya bisa terdiam, terdiam untuk menunggu mu mengakhiri hubungan ini.
nice ...
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus